Malam Saat Lonceng Berdentang

Malam Saat Lonceng Berdentang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga daripada mendapat perak. Amsal 16:16

Suatu hari, dahulu kala, sebuah gereja yang mengagumkan berdiri di sebuah bukit yang tinggi di sebuah kota yang besar. Jika dihiasi lampu-lampu untuk sebuah perayaan istimewa, gereja itu dapat dilihat hingga jauh di sekitarnya. Namun demikian ada sesuatu yang jauh lebih menakjubkan dari gereja ini ketimbang keindahannya: legenda yang aneh dan indah tentang loncengnya.

Di sudut gereja itu ada sebuah menara berwarna abu-abu yang tinggi, dan di puncak menara itu, demikian menurut kata orang, ada sebuah rangkaian lonceng yang paling indah di dunia. Tetapi kenyataannya tak ada yang pernah mendengar lonceng-lonceng ini selama bertahun-tahun. Bahkan tidak juga pada hari Natal. Karena merupakan suatu adat pada Malam Natal bagi semua orang untuk datang ke gereja membawa persembahan mereka bagi bayi Kristus. Dan ada masanya di mana sebuah persembahan yang sangat tidak biasa yang diletakkan di altar akan menimbulkan alunan musik yang indah dari lonceng-lonceng yang ada jauh di puncak menara. Ada yang mengatakan bahwa malaikatlah yang membuatnya berayun. Tetapi akhir-akhir ini tak ada persembahan yang cukup luar biasa yang layak memperoleh dentangan lonceng-lonceng itu.

<
... baca selengkapnya di Malam Saat Lonceng Berdentang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Wiro Sableng #40 : Setan Dari Luar Jagad

Wiro Sableng #40 : Setan Dari Luar Jagad Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

DUA PENUNGGANG kuda itu berhenti di kaki bukit Wadaslintang yang merupakan bukit berbatu-batu hampir tanpa pepohonan. Suasana tampak gersang pada saat matahari hendak tenggelam itu. Kaki bukit dicekam kesunyian. Sesekali terdengar suara tiupan angin di kejauhan, bergaung di sela bebatuan.

Pendekar 212 Wiro Sableng mengangkat kepala memandang ke arah puncak bukit batu. Sinar sang surya yang hendak tenggelam membuat bukit batu itu seperti dibungkus warnA merah kekuningan. Batubatu bukit tampak seperti tumpukan emas. Satu pemandangan yang cukup indah sebenarnya.

Tetapi diam-diam murid Eyang Sinto Gendeng dari Gunung Gede merasakan adanya keangkeran tersembunyi di bukit Wadaslintang itu.

"Anak muda, aku hanya mengantarmu sampai di sini." Yang berkata adalah kakek

berpakaian hitam memakai caping bambu. Pada wajahnya sebelah kiri ada cacat bekas luka yang sangat besar dan tak sedap untuk dipandang.

"Kenapa tidak terus sampai ke puncak bukit sana?" Tanya Wiro tanpa mengalihkan pandangan kedua matanya dari puncak bukit Wadaslintang. Si kakek menggeleng.

"Bukankah kita sudah berjanji?" ujar si kakek yang bernama Poniran. "Kuantar kau sejauh ini sampai kemari tanpa upah tanpa imbalan. Semua d
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #40 : Setan Dari Luar Jagad Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...